KEMILAU
BUTA DARI TANAH SUNDA
Malam datang, kebisingan suara, riuh
kendaraan nyaris tak terdengar. Hening dan kebosananpun menghampiri. Seperti
pemuda pada umumnya -meskipun umur admin sudah tak muda lagi- hanya bisa stalking
dan sesekali streaming youtube di laptop yang jadul ini, tanpa disengaja ada yang
membuat mata admin tak mau berpaling dari salah satu video yang berjudul “Kemilau
Nusantara”, acara itu merupakan salah satu ajang kompetisi Nasional yang
menampilkan kesenian dan budaya daerah-daerah di Indonesia, yang kala itu kebetulan
digelar di daerah Gasibu
Bandung. Ada satu hal yang membuat admin
benar-benar langsung tertarik untuk bertemu dengan orang-orang yang ada dalam
video tersebut, tak lain dan tak bukan karena mereka keluar menjadi juara
pertama mewakili Jawa Barat dan yang lebih membanggakaan lagi, mereka berasal
dari tanah kelahiran admin yakni PANJALU, SAUNG HIEUM CIPAMOTET namanya.
Jujur saja jika kala itu admin melewatkan
video tersebut admin tidak akan pernah tau bahwa ada sebuah komunitas hebat
yang berasal dari Panjalu yang telah berprestasi di acara bertaraf Nasional.
Setelah itu admin mulai tertarik untuk menelusuri tentang mereka lebih jauh, admin
mencari informasi mereka melalui media sosial sampai akhirnya bisa membuat
janji bersama salah satu dari pengurus komunitas tersebut yaitu Kang Iyank
selaku salah satu pengurus yang aktif mendokumentasikan kegiatan komunitas
tersebut. Admin membuat janji bersama Kang Iyank di Gang aksan rt 11 rw 06
dusun Cimendong Desa Panjalu, di salah satu tempat yang biasa mereka pakai
untuk berlatih dan berkumpul bersama para anggotanya. Ketika admin datang ke
sana, admin mendapatkan kekhasan perilaku warga panjalu yaitu keramah tamahan
dan cara memperlakukan tamunya dengan sangat terhormat, meskipun sesungguhnya
admin bukanlah siapa-siapa.
Di tempat tersebut admin bertemu dengan Kang
Aan, Kang Iyank dan banyak lagi anggota lainnya. Kami berbincang tentang banyak
hal, tentang kesenian, budaya, kemajuan Panjalu dan salah satunya adalah tentang
sepak terjangnya Saung Hieum Cipamotet. Saung Hieum Cipamotet bediri secara
resmi pada Tahun 2012. Awal berdirinya komunitas
ini dihuni sedikitnya 43 orang. Komunitas yang digagas oleh tiga sekawan ini
yaitu Sutan Ahmad selaku ketua, Aan Andrian selaku dewan pembina dan Herman Setiawan
atau biasa disapa Mang Kebak selaku bendahara tak dapat dipandang sebelah mata,
karena di penampilan perdana mereka yang berskala regional 2013 mereka mampu memberikan satu penghargaan kepada Ciamis
yaitu sebagai penyaji terbaik di gelaran Pekan Seni Budaya Jawa Barat, dan di
tahun yang sama pula komunitas ini ikut berpartisipasi di ajang yang berskala Nasional
“Kemilau Nusantara 2013” mewakili Ciamis
dan mampu memperoleh juara lll. Ya,
itulah sedikit dari sekian banyak prestasi yang mereka peroleh.
Dari sekian banyak obrolan yang kami bahas,
ada hal yang menarik menurut admin yaitu inspirasi dan filosofi yang dijadikan
dasar kreatifitas mereka, ternyata menurut salah satu penggagas Saung Hieum Cipamotet,
mereka terinspirasi dari orang-orangan sawah yang menurut mereka itulah cikal
bakalnya terbentuk kesenian-kesenian yang mereka ciptakan. Admin sempat
bertanya “apa yang bisa kalian lihat dari diamnya orang-orangan sawah? dan apa
pula yang bisa kalian lihat sebagai seni dari sebuah orang-orangan sawah?” Mereka
menjawab “Umumnya masyarakat mengenal orang-orangan sawah ini adalah untuk
mengusir burung, hama atau hewan pengerat lainnya, tapi menurut kami ketika
dilihat dari kacamata seni, gerak dan dinamika yang ada pada orang-orangan
sawah, mengandung banyak pesan yaitu salah satunya sebagai “pepeling” atau
sebagai pengingat diri agar kita sebagai seorang manusia tidak lupa dari mana
kita berasal”.
Hasil seni pertama Saung Hiem Cipamotet
adalah Buta Daor, seni kreatifitas ini mulai diperkenalkan pada 23 Desember
2013 pada pagelaran Kirab Budaya kota Banjar, Buta Daor merupakan cikal bakal
kreasi mereka yang nantinya memukau para panitia di gelaran Kemilau Nusantara
tingkat Nasional.
Hasil kreatifitas Saung Hieum Cipamotet
selanjutnya adalah Buta Batok. Kreasi yang menggunakan bahan-bahan seperti tempurung
kelapa, daun kelapa, dan daun hanjuang.
Buta Batok ini mulai dikenalkan pada 10 juli tahun 2013 .
Dan inilah kreasi yang memukau para juri di perhelatan
“Kemilau Nusantara” itu yakni Buta Kararas Tilas yang dikenalkan pada 5
september 2015 dan memang khusus dibuat untuk acara “Kemilau Nusantara” tingkat
nasional. Dan benar saja hasilnyapun tidak sia-sia, Buta Kararas Tilas ini
mampu menggondol juara pertama di ajang tersebut, adapula bahan-bahan yang digunakan untuk
membuat Buta tersebut ialah daun pohon pisang(kararas), daun sukun, daun
nangka, dan daun mahoni kering. Adapun terbentuknya Buta Kararas Tilas ini adalah
salah satu paduan dari kreasi sebelumnya sehingga terbentuklah Buta Kararas Tilas.
Sebagai tanda baktinya kepada masyarakat
saat ini Saung Hieum Cipamotet telah meresmikan dirinya menjadi sebuah yayasan
dan membuat suatu kegiatan berupa pelatihan kesenian, bagi yang berminat untuk mengenal
lebih jauh dan mempelajari atau ingin bergabung ke dalam komunitas Saung Hiem
Cipamotet jangan ragu untuk menghubungi para pengurusnya atau juga bisa
langsung datang ke gang aksan RT 11 RW 06 Dusun Cimendong Desa Panjalu Basecamp
Saung Hieum Cipamotet .
Itulah sedikit ulasan tentang Saung Hieum Cipamotet
kali ini. Banyak pelajaran yang bisa admin ambil, salah satunya adalah bahwa kemenangan
itu tidak dapat diraih hanya dengan menjadi penonton maka mulailah bergerak,
jadilah pemain di bidang yang kamu sukai dan jangan pernah berharap kesuksesan
itu dapat diraih dengan instan karena tanpa kegagalan dan perjuangan kebanggaan
itu hanyalah angan-angan . Untuk itu tetaplah berkreatifitas, tetaplah bermimpi
karna mimpi bisa menjadi salah satu cikal bakal tercapainya langitmu.
-enjoypanjalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar