Enjoy Panjalu: BUDAYA

BUDAYA



Nyangku adalah sebuah budaya ritual adat panjalu yang biasa dilakukan di hari Senin atau Kamis terakhir di akhir mulud.
Kata nyangku sendiri diduga berasal dari kata "yanko" yang berarti dalam bahasa arab adalah "membersihkan". Adapun sebagian dari masyarakat mengartikannya menjadi "NYAANGAN LAKU", jadi intinya sih membersihkan benda-benda pusaka bekas peninggalan raja-raja Panjalu yang tersimpan rapi di museum "BUMI ALIT" agar semakin terawat, namun hakikat dari upacara nyangku itu adalah membersihkan dari segala sesuatu yang dilarang oleh agama dan juga bertujuan untuk memperingati maulid Nabi Muhammad saw agar semakin mempererat tali persaudaraan keturunan Panjalu.
Adapun diadakannya upacara ini untuk menghormati jasa-jasa para leluhur yang telah menyebarkan agama islam di daerah Panjalu dan semua peninggalannya disimpanlah di "BUMI ALIT" untuk itu berbanggalah kita menjadi bagian dari kota bersejarah ini .
Acara nyangku sendiri biasanya dilaksanakan oleh para sesepuh panjalu, unsur pemerintah desa, instansi-instansi terkait, LKMD, tokoh masyarakat dan para kuncen. Jalannya acara tersebut dikoordinir oleh YAYASAN BOROS NGORA .
Konon pada zaman dulu sebagai persiapan nyangku semua keluarga keturunan Panjalu menjelang maulud Nabi saw suka menyediakan beras merah untuk membuat tumpeng, adapula ritual membersihkan beras tersebut dengan cara dikupas dengan tangan tidak ditumbuk seperti pada umumnya, pembersihan beras tersebut biasa dilakukan dari tanggal satu mulud sampai sehari sebelum acara nyangku dilakasanakan.
Sebelum upacara nyangku dilaksanakan pada malam harinya diadakan suatu acara mauludan untuk memperingati kelahiran kanjeng nabi Muhammad saw yang dihadiri oleh para sesepuh Panjalu serta masyarakat dari berbagai penjuru.
Nah di pagi harinya barulah  upacara adat nyangku dimulai, dengan berpakaian adat kerajaan para sesepuh Panjalu dan keluarga besar Yayasan Boros Ngora beriringan menuju Bumi Alit dimana tempat-tempat peninggalan raja-raja Panjalu disimpan seraya dengan diaraknya benda pusaka tersebut dilantunkanlah puji-puji dan shalawat nabi Muhammad saw sampai menuju tempat pembersihan .
Selama perjalanan biasanya dikawal oleh peserta upacara adat dan dibawa kurang lebih sejauh 1 km dari Bumi Alit menuju Nusa Gede situ lengkong dengan diiringi musik gembyung dan shalawat nabi Muhammad saw .
sesampainya di situ lengkong Panjalu rombongan dikawal 20 perahu menuju Nusa Gede kemudian diarak kembali menuju panggung utama berupa bangku yang beralaskan kasur yang khusus dibuat untuk upacara nyangku, lalu satu persatu benda pusaka dibuka dari bungkusnya  untuk dibersihkan menggunakan air dari 7 sumber mata air dan jeruk nipis. 
7 sumber mata air tersebut antaralain adalah: 
- Mata air situ lengkong
- Karantenan
- Kapunduhan
- Cipanjalu
- Kubangkelong
- Pasanggrahan
- Kulah bongbang kancana
biasa nya benda pusaka yang pertama dibersihkan adalah pedang sanghyang boros ngora setelah selesai dicuci lalu diolesi minyak kelapa yang dibuat khusus lalu dibungkus dengan cara melilitkan janur lalu kemudian dibungkus kembali menggunakan kain putih sebanyak 7 lapis lalu dikeringkan untuk disimpan kembali di bumi alit .

oia upacara adat nyangku tidak selamanya diadakan di nusa, gede kadang dibalai desa atau dialun-alun tergantung situasi dan kondisinya tapi tetap tidak mengurangi kesakralannya .
benda-benda yang dibersihkan pada acara nyangku diantaranya:
- Pedang sebagai senjata pembela diri dalam rangka menyebarkan agama islam
- Cis sebagai senjata pembela dalam rangka menyebarkan agama islam
- Kujang bekas membelah belanga yang menutupi kepala bombang kancana
- Keris komando senjata bekas para raja panjalu sebagai tongkat komando
- Keris pegangan para bupati Panjalu
- Pancaworo senjata perang
- Bangreng merupakan senjata perang
- Gong kecil alat untuk mengumpulkan rakyat dimasa yang dulu
- Semua benda pusaka yang ada di keluarga Yayasan boros ngora dan benda pusaka yang ada di masyarakat Panjalu .

This is our culture, untuk itu mari kita jaga, cintai dan lestarikan adat budaya daerah kita. Kalau bukan kita siapa lagi .
Mudah-mudahan bermanfaat #enjoypanjalu

sumber:  http://www.wisataciamis.info/2015/11/upacara-adat-nyangku-panjalu-media.html
               buku sejarah kisah panjalu dalam enam versi karya H.Djadja Sukarja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar