Enjoy Panjalu: November 2016

Jumat, 18 November 2016

KOMUNITAS



KEMILAU BUTA DARI TANAH SUNDA
Malam datang, kebisingan suara, riuh kendaraan nyaris tak terdengar. Hening dan kebosananpun menghampiri. Seperti pemuda pada umumnya -meskipun umur admin sudah tak muda lagi- hanya bisa stalking dan sesekali streaming youtube di laptop yang jadul ini, tanpa disengaja ada yang membuat mata admin tak mau berpaling dari salah satu video yang berjudul “Kemilau Nusantara”, acara itu merupakan salah satu ajang kompetisi Nasional yang menampilkan kesenian dan budaya daerah-daerah di Indonesia, yang kala  itu kebetulan  digelar  di daerah Gasibu Bandung.  Ada satu hal yang membuat admin benar-benar langsung tertarik untuk bertemu dengan orang-orang yang ada dalam video tersebut, tak lain dan tak bukan karena mereka keluar menjadi juara pertama mewakili Jawa Barat dan yang lebih membanggakaan lagi, mereka berasal dari tanah kelahiran admin yakni PANJALU, SAUNG HIEUM CIPAMOTET namanya.
Jujur saja jika kala itu admin melewatkan video tersebut admin tidak akan pernah tau bahwa ada sebuah komunitas  hebat  yang berasal dari Panjalu yang telah berprestasi di acara bertaraf Nasional. Setelah itu admin mulai tertarik untuk menelusuri tentang mereka lebih jauh, admin mencari informasi mereka melalui media sosial sampai akhirnya bisa membuat janji bersama salah satu dari pengurus komunitas tersebut yaitu Kang Iyank selaku salah satu pengurus yang aktif mendokumentasikan kegiatan komunitas tersebut. Admin membuat janji bersama Kang Iyank di Gang aksan rt 11 rw 06 dusun Cimendong Desa Panjalu, di salah satu tempat yang biasa mereka pakai untuk berlatih dan berkumpul bersama para anggotanya. Ketika admin datang ke sana, admin mendapatkan kekhasan perilaku warga panjalu yaitu keramah tamahan dan cara memperlakukan tamunya dengan sangat terhormat, meskipun sesungguhnya admin bukanlah siapa-siapa.
Di tempat tersebut admin bertemu dengan Kang Aan, Kang Iyank dan banyak lagi anggota lainnya. Kami berbincang tentang banyak hal, tentang kesenian, budaya, kemajuan Panjalu dan salah satunya adalah tentang sepak terjangnya Saung Hieum Cipamotet. Saung Hieum Cipamotet bediri secara resmi pada Tahun 2012. Awal berdirinya komunitas ini dihuni sedikitnya 43 orang. Komunitas yang digagas oleh tiga sekawan ini yaitu Sutan Ahmad selaku ketua, Aan Andrian selaku dewan pembina dan Herman Setiawan atau biasa disapa Mang Kebak selaku bendahara tak dapat dipandang sebelah mata, karena di penampilan perdana mereka yang berskala regional 2013 mereka  mampu memberikan satu penghargaan kepada Ciamis yaitu sebagai penyaji terbaik di gelaran Pekan Seni Budaya Jawa Barat, dan di tahun yang sama pula komunitas ini ikut berpartisipasi di ajang yang berskala Nasional “Kemilau Nusantara 2013”  mewakili Ciamis dan mampu memperoleh juara lll.  Ya, itulah sedikit dari sekian banyak prestasi yang mereka peroleh.
Dari sekian banyak obrolan yang kami bahas, ada hal yang menarik menurut admin yaitu inspirasi dan filosofi yang dijadikan dasar kreatifitas mereka, ternyata menurut salah satu penggagas Saung Hieum Cipamotet, mereka terinspirasi dari orang-orangan sawah yang menurut mereka itulah cikal bakalnya terbentuk kesenian-kesenian yang mereka ciptakan. Admin sempat bertanya “apa yang bisa kalian lihat dari diamnya orang-orangan sawah? dan apa pula yang bisa kalian lihat sebagai seni dari sebuah orang-orangan sawah?” Mereka menjawab “Umumnya masyarakat mengenal orang-orangan sawah ini adalah untuk mengusir burung, hama atau hewan pengerat lainnya, tapi menurut kami ketika dilihat dari kacamata seni, gerak dan dinamika yang ada pada orang-orangan sawah, mengandung banyak pesan yaitu salah satunya sebagai “pepeling” atau sebagai pengingat diri agar kita sebagai seorang manusia tidak lupa dari mana kita berasal”.

                                               
Hasil seni pertama Saung Hiem Cipamotet adalah Buta Daor, seni kreatifitas ini mulai diperkenalkan pada 23 Desember 2013 pada pagelaran Kirab Budaya kota Banjar, Buta Daor merupakan cikal bakal kreasi mereka yang nantinya memukau para panitia di gelaran Kemilau Nusantara tingkat Nasional.

                      
             
Hasil kreatifitas Saung Hieum Cipamotet selanjutnya adalah Buta Batok. Kreasi yang menggunakan bahan-bahan seperti tempurung kelapa, daun kelapa, dan  daun hanjuang. Buta Batok ini mulai dikenalkan pada 10 juli tahun 2013 .
                                               
Dan inilah kreasi yang memukau para juri di perhelatan “Kemilau Nusantara” itu yakni Buta Kararas Tilas yang dikenalkan pada 5 september 2015 dan memang khusus dibuat untuk acara “Kemilau Nusantara” tingkat nasional. Dan benar saja hasilnyapun tidak sia-sia, Buta Kararas Tilas ini mampu menggondol juara pertama di ajang tersebut,  adapula bahan-bahan yang digunakan untuk membuat Buta tersebut ialah daun pohon pisang(kararas), daun sukun, daun nangka, dan daun mahoni kering. Adapun terbentuknya Buta Kararas Tilas ini adalah salah satu paduan dari kreasi sebelumnya sehingga terbentuklah Buta Kararas Tilas.
Sebagai tanda baktinya kepada masyarakat saat ini Saung Hieum Cipamotet telah meresmikan dirinya menjadi sebuah yayasan dan membuat suatu kegiatan berupa pelatihan kesenian, bagi yang berminat untuk mengenal lebih jauh dan mempelajari atau ingin bergabung ke dalam komunitas Saung Hiem Cipamotet jangan ragu untuk menghubungi para pengurusnya atau juga bisa langsung datang ke gang aksan RT 11 RW 06 Dusun Cimendong Desa Panjalu Basecamp Saung Hieum Cipamotet .
Itulah sedikit ulasan tentang Saung Hieum Cipamotet kali ini. Banyak pelajaran yang bisa admin ambil, salah satunya adalah bahwa kemenangan itu tidak dapat diraih hanya dengan menjadi penonton maka mulailah bergerak, jadilah pemain di bidang yang kamu sukai dan jangan pernah berharap kesuksesan itu dapat diraih dengan instan karena tanpa kegagalan dan perjuangan kebanggaan itu hanyalah angan-angan . Untuk itu tetaplah berkreatifitas, tetaplah bermimpi karna mimpi bisa menjadi salah satu cikal bakal tercapainya langitmu. -enjoypanjalu


KEMILAU BUTA DARI TANAH SUNDA
Malam datang, kebisingan suara, riuh kendaraan nyaris tak terdengar. Hening dan kebosananpun menghampiri. Seperti pemuda pada umumnya -meskipun umur admin sudah tak muda lagi- hanya bisa stalking dan sesekali streaming youtube di laptop yang jadul ini, tanpa disengaja ada yang membuat mata admin tak mau berpaling dari salah satu video yang berjudul “Kemilau Nusantara”, acara itu merupakan salah satu ajang kompetisi Nasional yang menampilkan kesenian dan budaya daerah-daerah di Indonesia, yang kala  itu kebetulan  digelar  di daerah Gasibu Bandung.  Ada satu hal yang membuat admin benar-benar langsung tertarik untuk bertemu dengan orang-orang yang ada dalam video tersebut, tak lain dan tak bukan karena mereka keluar menjadi juara pertama mewakili Jawa Barat dan yang lebih membanggakaan lagi, mereka berasal dari tanah kelahiran admin yakni PANJALU, SAUNG HIEUM CIPAMOTET namanya.
Jujur saja jika kala itu admin melewatkan video tersebut admin tidak akan pernah tau bahwa ada sebuah komunitas  hebat  yang berasal dari Panjalu yang telah berprestasi di acara bertaraf Nasional. Setelah itu admin mulai tertarik untuk menelusuri tentang mereka lebih jauh, admin mencari informasi mereka melalui media sosial sampai akhirnya bisa membuat janji bersama salah satu dari pengurus komunitas tersebut yaitu Kang Iyank selaku salah satu pengurus yang aktif mendokumentasikan kegiatan komunitas tersebut. Admin membuat janji bersama Kang Iyank di Gang aksan rt 11 rw 06 dusun Cimendong Desa Panjalu, di salah satu tempat yang biasa mereka pakai untuk berlatih dan berkumpul bersama para anggotanya. Ketika admin datang ke sana, admin mendapatkan kekhasan perilaku warga panjalu yaitu keramah tamahan dan cara memperlakukan tamunya dengan sangat terhormat, meskipun sesungguhnya admin bukanlah siapa-siapa.
Di tempat tersebut admin bertemu dengan Kang Aan, Kang Iyank dan banyak lagi anggota lainnya. Kami berbincang tentang banyak hal, tentang kesenian, budaya, kemajuan Panjalu dan salah satunya adalah tentang sepak terjangnya Saung Hieum Cipamotet. Saung Hieum Cipamotet bediri secara resmi pada Tahun 2012. Awal berdirinya komunitas ini dihuni sedikitnya 43 orang. Komunitas yang digagas oleh tiga sekawan ini yaitu Sutan Ahmad selaku ketua, Aan Andrian selaku dewan pembina dan Herman Setiawan atau biasa disapa Mang Kebak selaku bendahara tak dapat dipandang sebelah mata, karena di penampilan perdana mereka yang berskala regional 2013 mereka  mampu memberikan satu penghargaan kepada Ciamis yaitu sebagai penyaji terbaik di gelaran Pekan Seni Budaya Jawa Barat, dan di tahun yang sama pula komunitas ini ikut berpartisipasi di ajang yang berskala Nasional “Kemilau Nusantara 2013”  mewakili Ciamis dan mampu memperoleh juara lll.  Ya, itulah sedikit dari sekian banyak prestasi yang mereka peroleh.
Dari sekian banyak obrolan yang kami bahas, ada hal yang menarik menurut admin yaitu inspirasi dan filosofi yang dijadikan dasar kreatifitas mereka, ternyata menurut salah satu penggagas Saung Hieum Cipamotet, mereka terinspirasi dari orang-orangan sawah yang menurut mereka itulah cikal bakalnya terbentuk kesenian-kesenian yang mereka ciptakan. Admin sempat bertanya “apa yang bisa kalian lihat dari diamnya orang-orangan sawah? dan apa pula yang bisa kalian lihat sebagai seni dari sebuah orang-orangan sawah?” Mereka menjawab “Umumnya masyarakat mengenal orang-orangan sawah ini adalah untuk mengusir burung, hama atau hewan pengerat lainnya, tapi menurut kami ketika dilihat dari kacamata seni, gerak dan dinamika yang ada pada orang-orangan sawah, mengandung banyak pesan yaitu salah satunya sebagai “pepeling” atau sebagai pengingat diri agar kita sebagai seorang manusia tidak lupa dari mana kita berasal”.

                                               
Hasil seni pertama Saung Hiem Cipamotet adalah Buta Daor, seni kreatifitas ini mulai diperkenalkan pada 23 Desember 2013 pada pagelaran Kirab Budaya kota Banjar, Buta Daor merupakan cikal bakal kreasi mereka yang nantinya memukau para panitia di gelaran Kemilau Nusantara tingkat Nasional.

                      
             
Hasil kreatifitas Saung Hieum Cipamotet selanjutnya adalah Buta Batok. Kreasi yang menggunakan bahan-bahan seperti tempurung kelapa, daun kelapa, dan  daun hanjuang. Buta Batok ini mulai dikenalkan pada 10 juli tahun 2013 .
                                               
Dan inilah kreasi yang memukau para juri di perhelatan “Kemilau Nusantara” itu yakni Buta Kararas Tilas yang dikenalkan pada 5 september 2015 dan memang khusus dibuat untuk acara “Kemilau Nusantara” tingkat nasional. Dan benar saja hasilnyapun tidak sia-sia, Buta Kararas Tilas ini mampu menggondol juara pertama di ajang tersebut,  adapula bahan-bahan yang digunakan untuk membuat Buta tersebut ialah daun pohon pisang(kararas), daun sukun, daun nangka, dan daun mahoni kering. Adapun terbentuknya Buta Kararas Tilas ini adalah salah satu paduan dari kreasi sebelumnya sehingga terbentuklah Buta Kararas Tilas.
Sebagai tanda baktinya kepada masyarakat saat ini Saung Hieum Cipamotet telah meresmikan dirinya menjadi sebuah yayasan dan membuat suatu kegiatan berupa pelatihan kesenian, bagi yang berminat untuk mengenal lebih jauh dan mempelajari atau ingin bergabung ke dalam komunitas Saung Hiem Cipamotet jangan ragu untuk menghubungi para pengurusnya atau juga bisa langsung datang ke gang aksan RT 11 RW 06 Dusun Cimendong Desa Panjalu Basecamp Saung Hieum Cipamotet .
Itulah sedikit ulasan tentang Saung Hieum Cipamotet kali ini. Banyak pelajaran yang bisa admin ambil, salah satunya adalah bahwa kemenangan itu tidak dapat diraih hanya dengan menjadi penonton maka mulailah bergerak, jadilah pemain di bidang yang kamu sukai dan jangan pernah berharap kesuksesan itu dapat diraih dengan instan karena tanpa kegagalan dan perjuangan kebanggaan itu hanyalah angan-angan . Untuk itu tetaplah berkreatifitas, tetaplah bermimpi karna mimpi bisa menjadi salah satu cikal bakal tercapainya langitmu. -enjoypanjalu